Implementasi Metode Load Balancing dengan Dua Jalur - Belajar Teknik Telekomunikasi

Follow us

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here
Implementasi Metode Load Balancing dengan Dua Jalur

Implementasi Metode Load Balancing dengan Dua Jalur

Share This


IMPLEMENTASI METODE LOAD BALANCING DENGAN DUA JALUR
(STUDY KASUS JARINGAN INTERNET SMP NEGERI 2 KARANGANYAR)
Eko Sumarno, Hanugrah Probo Hasmoro

 Gambar. Topologi Jaringan dengan Load Balancing

Masalah yang sering muncul ketika seseorang mengakses sebuah halaman di internet adalah kecepatan koneksi atau kecepatan akses tidak seperti yang diharapkan. Masalah seperti ini sering muncul baik di kantor-kantor ataupun di sebuah warnet sekalipun, Begitu halnya yang terjadi di SMP Negeri 2 Karanganyar. Seiring berjalannya waktu, pihak sekolah merasa rugi dengan model pembagian jalur koneksi dua modem yang konvensional. Kerugiannya yakni ketika lab computer tidak dipakai untuk prosespembelajaran maka bandwidth yang menuju ke lab computer tidak terpakai. Begitu juga sebaliknya apabila tidak ada guru yang mengakses internet maka bandwidth yang menuju ke kantor guru akan terbuang percuma. Dengan mempertimbangkan masalah tersebut maka pada awal tahun 2012 pihak sekolah menerapkan model load balancing guna memaksimalkan penggunaan bandwidth supaya tidak terbuang percuma.

Load balancing adalah teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal, memaksimalkan throughput, memperkecil waktu tanggap dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi. Load balancing mampu masalah koneksi yang lambat ketika banyak user yang terkoneksi, karena dengan teknik ini koneksi internet terasa lebih cepat karena teknik load balancing akan membagi rata beban koneksi ke beberapa jalur. 

Teknik load balancing membutuhkan alat tambahan yakni router. Untuk kasus di SMP N 2 Karanganyar diperlukan dua buah router. Router yang pertama berfungsi sebagai load balancer, di sini dipakai rouetr RB 470, sedangkan router yang satu lagi berfungsi untuk manajemen bandwidth.

Konfigurasi router dimulai dengan mengkonfigurasi hostname, kemudian mengubah nama interface untuk memudahkan dalam mengingat nama tiap interface. Beberapa interface yang ditambahkan adalah interface yang mewakili tiap jalur koneksi serta interface lokal ke pengguna. Langkah selanjutnya adalah mengonfigurasi mangle yang digunakan untuk menandai paket untuk proses selanjutnya dengan tanda khusus.

Rancangan sistem yang telah diimplementasikan memberikan banyak perubahan, terutama keluhan user mengenai koneksi internet yang lambat maupun koneksi yang sering terputus hampir tidak terdengar lagi. Selain itu dengan pembagian bandwidth yang proporsional, hampir semua user yang terkoneksi bisa mendapatkan koneksi yang relatif stabil, yaitu masing-masing user diberikan batas 256 kbps untuk download dan 256 kbps untuk upload.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan kritik dan saran

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages