oleh : Ardi Firmansyah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut.
Pengertian peternakan tidak terbatas
pada pemeliharaaan saja, memelihara dan peternakan perbedaannya terletak pada
tujuan yang ditetapkan. Tujuan peternakan adalah mencari keuntungan dengan
penerapan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah
dikombinasikan secara optimal.
Peternakan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
1. Peternakan hewan kecil. (kambing. domba, babi)
2. Peternakan hewan besar. (sapi, kambing, kerbau, kuda)
3. Peternakan unggas. (ayam, itik, entok, bebek, angsa, burung puyuh, dll)
2. Peternakan hewan besar. (sapi, kambing, kerbau, kuda)
3. Peternakan unggas. (ayam, itik, entok, bebek, angsa, burung puyuh, dll)
Pada tulisan ini, saya (penulis) tidak akan membahas terlalu jauh mengenai dunia peternakan, namun hanya sekadar membuka bayangan saja sehingga dari pembaca bisa mendapatkan gambaran mendasar mengenai pengembangan yang bisa dilakukan terhadap industri peternakan di masa depan, terutama menggunakan teknologi sensor transducer dan elektronika komunikasi.
Gambar : Peternakan Hewan Besar
A. INDUSTRI PETERNAKAN
Untuk memenuhi kebutuhan nilai ekonomi, peternakan harus dimanajemen sebaik mungkin, agar nantinya bisa memberi manfaat secara ekonomi sebesar-besarnya. Makanan yang bergizi tinggi dan kebersihan badan adalah faktor utama agar binatang ternak memperoleh nilai ekonomi yang tinggi.
Salah satu cara untuk meningkatkan produksi ternak secara modern yaitu menggunakan penerapan sistem teknologi telekomunikasi, yaitu teknologi sensor (tranducer). Teknologi ini dirasa mampu mengatasi masalah klasik peternakan yang dirasa "kotor" dan merepotkan.
Kesimpulannya ada beberapa sektor pada bidang peternakan yang bisa dilakukan modernisasi, dengan catatan modernisasi ini dapat menimbulkan efek yang baik dalam hal produksi maupun pemasaran.
Kesimpulannya ada beberapa sektor pada bidang peternakan yang bisa dilakukan modernisasi, dengan catatan modernisasi ini dapat menimbulkan efek yang baik dalam hal produksi maupun pemasaran.
Gambar : Peternakan Ayam
B. TRANSDUCER
Secara sederhana, tranducer merupakan suatu perangkat atau alat yang dapat merubah suatu besaran fisik (analog) menjadi besaran digital. contoh mudah dari transducer adalah termometer digital yang mampu mendeteksi temperatur udara pada suatu tempat dan menampilkannya dalam bentuk digital seven segment. Lalu bagaimana penerapan transducer pada bidang peternakan?
B. RANCANGAN KERJA
Secara sederhana, tranducer merupakan suatu perangkat atau alat yang dapat merubah suatu besaran fisik (analog) menjadi besaran digital. contoh mudah dari transducer adalah termometer digital yang mampu mendeteksi temperatur udara pada suatu tempat dan menampilkannya dalam bentuk digital seven segment. Lalu bagaimana penerapan transducer pada bidang peternakan?
B. RANCANGAN KERJA
Gambar : Rancangan Kerja Sistem Peternakan Digital
C. DESKRIPSI KERJA
Sebelum membahas lebih lanjut peranan tiap bagian pada sistem peternakan di atas, kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Sensor Proximity tersebut, LDR, dan Strain Gauge.
1. Sensor Proximity
Sensor Proximity adalah salah satu jenis sensor yang dapat mendekteksi adanaya target suatu jenis logam dengan tanpa adanya kontak fisik. Sensor ini biasanya terdiri dari alat elektronic solid state yang terbungkus rapat untuk melindungi adanya pengaruh getaran, cairan, kimiawi, dan korosi yang berlebihan. Sensor Proximity dapat diaplikasikan pada kondisi penginderaan pada objek yang dianggap terlalu kecil atau lunak untuk menggerakkan suatu mekanisme saklar.
2. Strain Gauge (Strain Gage)
Strain Gauge adalah yang digunakan untuk mengukur tegangan atau berat pada suatu objek. Pertama kali ditemukan oleh Edward E. Simmons pada tahun 1983. Strain gage mamanfaatkan sifat konduktansi elektrik. Gaya yang diberikan pada suatu benda logam (material ferrit / konduktif), selain menimbulkan deformasi bentuk fisik juga menimbulkan perubahan sifat resistansi elektrik benda tersebut.
Gambar : Penampang Stain Gauge
3. LDR (Light Dependent Resistor
LDR adalah salah satu jenis resistor yang nilainya dipengaruhi oleh tingkat intensitas cahaya pada suatu tempat. LDR biasa diaplikasikan pada beberapa perangkat dasar yang sering kita temui di sekitar tempat tinggal kita. Sebagai contoh pada lampu penerang jalan yang akan menyala secara otomatis ketika hari sudah mulai gelap. Pada sistem peternakan digital ini LDR akan mendeteksi datangnya siang dan malam dengan menggunakan input berupa intensitas cahaya yang akan mengaktifkan atau mematikan saklar pada lampu penerangan. Selain siang dan malam, kondisi gelap seperti akan datangnya hujan juga akan terdeteksi sama sebagaimana LDR mendeteksi datangnya gelap pada malam hari. Mengapa diperlukan penerangan?
Dalam ilmu psikologi ternak, keadaan terang akan membuat hewan ternak tidak stress, sehingga hasil yang didapatkan dari ternak akan lebih optimal, baik secara jumlah, maupun secara kualitas.
4. Panel Surya
Panel surya adalah suatu perangkat elektronik yang mampu menyimpan energi panas matahari sebagai daya yang tersimpan dalam baterai. Akhir-akhir ini panel surya semakin populer dikarenakan mampu menjadi dewa dalam mengatasi krisis energi. Energi yang diterima oleh panel surya akan disimpan sebagai besaran listrik yang dapat dipergunakan untuk kepentingan daya pembangkit suatu perangkat.
Pada sistem peternakan digital, Panel surya digunakan sebagai sumber energi bagi penerangan dan penggerak sensor-sensor elektronik lain di dalamya. Sehingga para pengusaha peternakan akan mampu melakukan penghematan produksi, dan presentase laba akan dapat ditingkatkan.
Gambar : Panel Surya
D. APLIKASI ALAT
Setelah memahami deskripsi dari tiap-tiap komponen dalam sistem perternakan digital, selanjutnya akan dibahas mengenai penerapan komponen tersebut apabila diintegrasikan dalam satu kesatuan alat.
Sebagian komponen seperti LDR dan panel surya telah saya jelaskan fungsinya diatas, sehingga saya rasa pembahasan mengenai alur dan sistem kerja teknis saja yang perlu dikaji lebih dalam.
Cara kerja dari sistem tersebut tidaklah begitu rumit, adalah ketika ternak (ayam) bertelur, telur secara alami akan mengikuti hukum gravitasi, dan melintas pada jalur yang telah dibuat. Kemudian telur akan masuk ke dalam kotak penyimpanan (pendingin) yang dilengkapi dengan bantalan jerami agar ketika “mendarat” telur tidak pecah.
Ketika telur akan masuk ke dalam “gerbang” kotak pendingin, sensor proximity akan mendeteksinya sebagai saklar untuk mengaktifkan mesin pemutar pada kotak pendingin. Mesin pemutar ini dimaksudkan agar antara telur yang akan masuk, dan yang sudah berada dalam otak tidak terjadi tumbukan.
Strain Gauge akan mendeteksi tiap telur yang masuk sebagai sebuah besaran massa, sehingga ketika massa dapam kotak pendingin telah mencapai nilai maksimum, alat pemancar (transmitter) yang terhubung dengan strain gauge akan mengirimkan gelombang radio dengan frekuensi 2,4 GHz kepada receiver yang ada pada indikator. Dalam indikator tersebut telah terpasang LCD yang akan menampilkan jumlah dan muatan dalam kotak penyimpan, serta speaker yang terpasang pada indikator akan aktif dan memberikan kode bagi peternak untuk mengambil hasil telur yang didapatkan dari peternakan tersebut.
Cukup sederhana bukan?


Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tinggalkan kritik dan saran